Selasa, 05 Maret 2024

Film Jadul Lengkap: Menyelami Pesona Masa Lalu

filmjadullengkap - Film jadul, atau film-film lawas, memiliki pesona tersendiri yang seringkali menarik perhatian para penikmat film. Keunikan dan ciri khas dari film jadul membuatnya menjadi salah satu genre yang tetap bertahan dan dicintai hingga saat ini. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara lengkap tentang film-film jadul, mulai dari ciri khasnya, film-film terkenal, hingga cara menikmatinya di era modern ini.

Pesona Film Jadul

Film jadul dikenal dengan keunikan dan ciri khasnya yang tidak bisa ditemukan di film modern. Salah satu ciri khas film jadul adalah penggunaan teknologi yang sederhana. Dengan keterbatasan teknologi, film-film ini lebih mengandalkan cerita dan akting yang kuat. Hal ini seringkali membuat film jadul memiliki alur cerita yang lebih mendalam dan karakter yang lebih kompleks.

Selain itu, film jadul juga seringkali menghadirkan nuansa nostalgia. Bagi banyak orang, menonton film jadul bisa membawa kembali kenangan masa lalu. Ini adalah salah satu alasan mengapa film jadul tetap populer hingga saat ini.

Film Jadul Terkenal

Berbagai film jadul telah meninggalkan kesan yang mendalam di hati para penontonnya. Di Indonesia, misalnya, film-film seperti "Si Doel Anak Sekolahan," "Tiga Dara," dan "Gita Cinta dari SMA" menjadi ikonik dan masih sering dibicarakan hingga saat ini. Film-film ini tidak hanya menawarkan cerita yang menarik, tetapi juga menggambarkan budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia pada masanya.

Di kancah internasional, film-film seperti "Gone with the Wind," "Casablanca," dan "Roman Holiday" menjadi legenda yang tidak lekang oleh waktu. Film-film ini tidak hanya berhasil secara komersial, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam sejarah perfilman dunia.

Film Jadul Terkenal: Film jadul terkenal seringkali membawa kita ke masa lalu, mengingatkan kita pada kenangan indah atau bahkan memperkenalkan kita pada era yang belum pernah kita alami. Beberapa film jadul yang terkenal tidak hanya populer di masanya, tetapi juga tetap dicintai oleh generasi saat ini. "Si Doel Anak Sekolahan" - Film ini merupakan salah satu film jadul Indonesia yang sangat populer. Mengisahkan kehidupan seorang anak Betawi, Si Doel, film ini memberikan gambaran tentang budaya dan kehidupan masyarakat Jakarta pada masanya. "Warkop DKI" - Seri film komedi yang dibintangi oleh Dono, Kasino, dan Indro ini menjadi legenda di Indonesia. Humor khas dan situasi yang kocak membuat film-film Warkop DKI tetap disukai banyak orang. "Catatan Si Boy" - Merupakan film remaja yang sangat populer di akhir tahun 80-an. Kisah cinta dan persahabatan yang diangkat dalam film ini menjadi daya tarik tersendiri. "Tjoet Nja' Dhien" - Film ini mengisahkan perjuangan seorang pahlawan nasional wanita dari Aceh yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Film ini tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga mendapatkan pengakuan internasional. Film-film jadul ini tidak hanya menghibur tetapi juga seringkali memberikan pesan moral dan nilai-nilai yang dapat kita ambil hikmahnya. Keistimewaan dari film jadul terletak pada kemampuannya untuk mengangkat cerita yang sederhana namun penuh makna, serta kemampuan untuk membawa penonton kembali ke masa lalu yang penuh kenangan.

Menikmati Film Jadul di Era Modern

Meskipun dikenal sebagai film lawas, bukan berarti film jadul tidak bisa dinikmati di era modern. Saat ini, banyak platform streaming yang menyediakan koleksi film jadul. Ini memudahkan para penikmat film untuk menonton film-film favorit mereka kapan saja dan di mana saja.

Selain itu, komunitas pecinta film jadul juga seringkali mengadakan pemutaran film atau diskusi untuk mengapresiasi film-film lawas. Ini menjadi salah satu cara untuk menjaga agar film jadul tetap hidup di tengah perkembangan teknologi dan tren yang terus berubah.

Film jadul memiliki tempat tersendiri di hati para penikmat film. Dengan ciri khas dan keunikan yang dimilikinya, film-film lawas ini berhasil menarik perhatian dan tetap dicintai hingga saat ini. Di era modern, menikmati film jadul menjadi lebih mudah berkat kemajuan teknologi dan keberadaan komunitas pecinta film. Film jadul lengkap tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai jendela untuk melihat ke masa lalu dan mengapresiasi sejarah perfilman.

Minggu, 11 Februari 2024

12 Rekomendasi Film yang Dibintangi Nicholas Saputra selain AADC

filmjadullengkapJakarta, CNN Indonesia -- Nama Nicholas Saputra pastinya sudah tidak asing terdengar bagi masyarakat Indonesia. Namun, apakah Anda sudah tahu apa saja film yang dibintangi Nicholas Saputra?





Jangan mengaku penggemar Nicholas Saputra kalau Anda belum tahu judul-judul film yang dibintanginya. Aktor yang dikenal lewat debut aktingnya di Ada Apa dengan Cinta (AADC) ini diketahui sudah banyak membintangi sejumlah judul film.

Selain ceritanya yang menarik, peran Nicholas Saputra di film-film tersebut juga beragam. Selain itu, genre filmnya juga berbeda-beda. Beberapa film di antaranya bahkan merupakan film produksi luar negeri.

Beberapa judul film yang dibintanginya tersebut juga berhasil meraih penghargaan. Langsung saja simak rekomendasi film yang dibintangi Nicholas Saputra berikut ini.

1. Biola Tak Berdawai (2003)
Rekomendasi film yang dibintangi Nicholas Saputra, salah satunya Biola Tak Berdawai (Kalyana Shira Film)
Satu tahun setelah perilisan film AADC, tepatnya di tahun 2003, sebuah film berjudul Biola Tak Berdawai tayang. Film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ria Irawan ini menceritakan tentang seorang mantan penari balet bernama Renjani yang menjadi korban pemerkosaan.

Film yang berlatar Kota Yogyakarta ini menyampaikan pesan tentang pengorbanan seseorang atas nama cinta. Selain itu, film ini merupakan sebuah metafora yang menggambarkan anak-anak disabilitas.

2. Gie (2005)
Film yang dibintangi Nicholas Saputra selanjutnya adalah Gie. Film ini mengisahkan tentang seorang aktivis dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia bernama Soe Hok Gie yang menentang kediktatoran dari pemimpin pertama Indonesia.

Akting Nicholas Saputra yang apik sebagai Gie membuatnya berhasil memperoleh Piala Citra tahun 2005 dengan kategori Aktor Pemeran Utama Terbaik.

3. Janji Joni (2005)
Janji Joni menceritakan tentang seorang pengantar rol film yang selalu tepat waktu dalam mengantarkan rol film ke setiap bioskop. Namun, suatu hari ia harus mengalami berbagai rintangan saat harus mengantarkan rol film.

Film komedi romantis garapan Joko Anwar ini berhasil membuat Nicholas Saputra menerima Piala MTV Indonesia Movie Awards 2005 untuk kategori Aktor Terbaik.

4. 3 Hari untuk Selamanya (2007)
Berikutnya adalah film berjudul 3 Hari untuk Selamanya yang bercerita tentang Yusuf yang menempuh perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta bersama sepupunya yang bernama Ambar.

Perjalanan tersebut ternyata memberikan berbagai pelajaran hidup yang berkesan bagi keduanya.

5. 3 Doa 3 Cinta (2008)
Rekomendasi film yang dibintangi Nicholas Saputra, salah satunya 3 Doa 3 Cinta (IFI Sinema)
Di film berjudul 3 Doa 3 Cinta ini mengisahkan tentang tiga pemuda lulusan pesantren yang ingin mengubah hidup dan menggapai impian di kota.

Namun, dalam perjalanan itu, salah satu dari pria tersebut malah jatuh cinta pada seorang penyanyi dangdut.

6. Kebun Binatang (2012)
Mungkin tidak banyak orang tahu mengenai film karya sutradara Edwin berjudul Kebun Binatang. Film yang memiliki judul lain yakni Postcards from the Zoo ini merupakan film yang diputar pertama kali di Festival Film Internasional Berlin.

Film ini menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Lana yang ditelantarkan di kebun binatang. Ia dibesarkan oleh seorang pelatih jerapah. Suatu hari, ia bertemu seorang pesulap dan jatuh cinta kepadanya.

7. What They Don't Talk About When They Talk About Love (2013)
Film What They Don't Talk About When They Talk About Love atau memiliki judul lain yakni Apa yang Tidak Dibicarakan ketika Membicarakan Cinta merupakan film tentang seorang perempuan yang buta bernama Fitri. Kemudian ia jatuh cinta pada seorang pemuda tuli bernama Edo.

Selain Fitri dan Edo, ada juga kisah Diana dan Maya yang memiliki keterbatasan fisik dan menjalani kehidupan cintanya masing-masing.

Film garapan sutradara, Mouly Surya ini berhasil mendapatkan nominasi sebagai Film Terbaik dalam Piala Maya 2013 dan nominasi Film Terfavorit pada Indonesian Movie Awards 2014.

8. Interchange (2016)
Interchange merupakan film Malaysia bergenre thriller supernatural yang disutradarai oleh Dain Iskandar Said. Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra ini menceritakan tentang seorang detektif dan fotografer forensik.

Keduanya ingin memecahkan misteri pembunuhan yang aneh. Namun penelusurannya tersebut malah membawanya pada hal-hal yang di luar logika.

9. Aruna dan Lidahnya (2018)




Di film Aruna dan Lidahnya, Nicholas Saputra berperan sebagai seorang koki bernama Bono. Ia memiliki tiga sahabat yang gemar berkuliner, mereka adalah Aruna, Farish, dan Nadezhda.

Suatu hari, Aruna ditugasi perusahaannya untuk menyelidiki kasus flu burung di beberapa tempat di Indonesia. Ia pun mengajak ketiga sahabatnya untuk turut serta dan sekaligus berkuliner bersama.

10. Motel Acacia (2019)
Hadir dengan genre horor, film berjudul Motel Acacia ini juga dibintangi oleh Nicholas Saputra. Film ini mengambil lokasi syuting di Manila, Filipina, dan Slovena.

Film ini menceritakan tentang JC, seorang lelaki asal Filipina yang menjalankan bisnis motel keluarga yang sepi di hutan belantara.

Motel ini menjadi tempat berlindung bagi para imigran gelap. Namun, penginapan bernama Motel Acacia tersebut rupanya merupakan rumah bagi roh kuno.

11. Paranoia (2021)
Dirilis saat pandemi, film berjudul paranoia ini merupakan film bergenre misteri thriller karya Riri Riza. Paranoia menjadi salah satu film Indonesia yang berhasil ditayangkan di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan.

Film ini mengisahkan tentang Dina dan putrinya yang bernama Laura. Mereka berusaha melarikan diri dari seorang pria yang merupakan mantan suami Dina.

12. Sayap-Sayap Patah (2022)
Terbaru ada film berjudul Sayap-Sayap Patah. Film ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum.

Sayap-Sayap Patah mengadaptasi dari kejadian berdarah di Mako Brimob tahun 2018. Film ini menceritakan tentang seorang polisi yang istrinya tengah mengandung. Namun kebahagiaan mereka terhalang saat terjadi peristiwa penyerangan di Mako Brimob.


Selasa, 10 Oktober 2023

Nonton Film Semi Sinopsis: Cerita Film Intimacy 2001

filmjadullengkapNonton Film Semi Sinopsis, Cerita Film Intimacy 2001. “Intimacy” adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 2001, yang diadaptasi dari cerita pendek karya Hanif Kureishi. Film ini disutradarai oleh Patrice Chéreau dan dikenal karena penggambaran adegan seks yang eksplisit, yang menjadi sumber kontroversi dan perdebatan. Namun, di balik aspek kontroversialnya, “Intimacy” adalah sebuah eksplorasi yang dalam tentang hubungan manusia dan keintiman.

Cerita Film Intimacy 2001
Cerita film ini berpusat pada hubungan antara dua orang asing yang bertemu secara acak di sebuah klub malam di London. Jay (dimainkan oleh Mark Rylance) adalah seorang bartender yang tengah dalam proses perceraian dengan istrinya. Claire (diperankan oleh Kerry Fox) adalah seorang wanita yang bekerja sebagai pelatih aerobik. Kedua karakter ini mengalami kehampaan emosional dan kesepian yang dalam dalam kehidupan mereka.


Hubungan mereka dimulai dengan pertemuan seksual yang acak dan tidak berkomitmen di apartemen Jay. Pertemuan mereka tidak didasari oleh cinta atau keterikatan emosional, tetapi lebih sebagai sarana untuk mengatasi perasaan kesepian dan kekosongan dalam kehidupan mereka. Mereka berdua sepakat untuk menjalani hubungan seksual tanpa ikatan emosional yang dalam. Idncash

Selama film berlangsung, kita melihat perkembangan hubungan mereka yang unik. Meskipun awalnya hanya berhubungan secara fisik, mereka mulai berbicara satu sama lain dan berbagi cerita tentang kehidupan pribadi mereka. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang mereka cari dalam hubungan ini. Apakah mereka mencari keintiman emosional atau hanya mencoba mengisi kekosongan sementara?

Sementara hubungan mereka berkembang, film ini mengeksplorasi tema-tema seperti kekosongan emosional, ketidakbahagiaan dalam pernikahan, dan mencari arti dalam kehidupan. Jay dan Claire mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini melalui hubungan intim mereka yang unik. Mereka saling memberikan kebebasan untuk menjalani hubungan tanpa tekanan komitmen, tetapi pertanyaan tentang apa yang sebenarnya mereka butuhkan dalam kehidupan mereka masih menggantung.

Hubungan antara Jay dan Claire
Selain hubungan antara Jay dan Claire, film ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari di London. Ini menciptakan latar belakang yang autentik dan realistis untuk cerita mereka. Pemandangan kota yang sibuk dan beragam karakter pendukung memberikan lapisan kedalaman pada cerita, menggambarkan bagaimana hubungan manusia bisa terasa kecil di tengah keramaian kota besar.

Film ini juga menonjolkan akting yang kuat dari Mark Rylance dan Kerry Fox. Mereka mampu membawakan karakter-karakter yang kompleks dengan sangat baik. Kemampuan mereka untuk menggambarkan ketidakbahagiaan, kekosongan, dan kebingungan emosional karakter mereka sangat kuat dan mengharukan.

Namun, yang membuat “Intimacy” menjadi perbincangan adalah penggambaran adegan seks yang eksplisit. Film ini tidak menghindari menunjukkan keintiman fisik secara terbuka, dan hal ini telah menjadi titik fokus perdebatan. Beberapa penonton dan kritikus merasa bahwa penggambaran adegan seksual yang ekstrem adalah langkah berani untuk menyampaikan pesan tentang keintiman dan hubungan manusia, sementara yang lain merasa bahwa adegan-adegan tersebut tidak diperlukan dan hanya menarik perhatian dari inti cerita.

Film yang mengeksplorasi
Terlepas dari kontroversi seputar adegan seksual, “Intimacy” adalah sebuah film yang mengeksplorasi kerumitan hubungan manusia dan kebutuhan akan keintiman. Ini mengajak penonton untuk merenungkan apa yang sebenarnya dicari dalam sebuah hubungan dan bagaimana manusia mencoba mengatasi perasaan kesepian dan kekosongan dalam hidup mereka. Film ini juga mempertanyakan apakah keintiman emosional dapat dicapai tanpa keterlibatan fisik.

Sinopsis Film “Intimacy” adalah sebuah karya seni kontroversial yang merangsang pemikiran dan perdebatan. Film ini menyoroti keintiman dan hubungan manusia dengan cara yang unik dan provokatif, meskipun adegan-adegan eksplisitnya mungkin membuat beberapa penonton merasa tidak nyaman. Sebagai sebuah eksplorasi yang dalam tentang sifat manusia, film ini menggugah pertanyaan-pertanyaan yang relevan tentang bagaimana kita mencari makna dalam hubungan dan kehidupan kita.

Berikut beberapa fakta menarik tentang film “Intimacy” (2001):
Adaptasi Cerita Pendek: “Intimacy” didasarkan pada cerita pendek berjudul sama karya Hanif Kureishi. Kureishi juga menulis naskah film ini.
Sutradara Berbakat: Film ini disutradarai oleh Patrice Chéreau, seorang sutradara Prancis yang dikenal atas karyanya dalam dunia teater dan perfilman. Chéreau memenangkan penghargaan di Festival Film Cannes untuk film ini.

Pemeran Utama yang Berani: Mark Rylance dan Kerry Fox, yang memerankan karakter utama Jay dan Claire, menjalani adegan seksual yang eksplisit dalam film ini. Ini merupakan langkah berani dalam akting mereka.

Kontroversial di Cannes: “Intimacy” memenangkan Penghargaan Perak Juri di Festival Film Cannes pada tahun 2001, tetapi penghargaan tersebut juga menjadi sumber kontroversi di festival tersebut.
Latar London yang Autentik: Film ini menggambarkan latar belakang kehidupan sehari-hari di London dengan sangat autentik. Pemandangan kota yang sibuk dan beragam karakter pendukung memberikan lapisan kedalaman pada cerita.

Eksplorasi Keintiman dan Hubungan Manusia: “Intimacy” adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang sifat keintiman dan hubungan manusia. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan apa yang sebenarnya dicari dalam sebuah hubungan dan bagaimana manusia mencoba mengatasi perasaan kesepian dan kekosongan dalam hidup mereka.

Penggambaran Adegan Seksual yang Kontroversial: Salah satu aspek yang paling kontroversial tentang film ini adalah penggambaran adegan seksual yang eksplisit. Adegan-adegan tersebut telah menjadi titik fokus perdebatan seputar film ini.

Akting Kuat: Mark Rylance dan Kerry Fox memberikan penampilan akting yang kuat dalam film ini. Mereka berhasil menggambarkan karakter-karakter yang kompleks dengan sangat baik.
Penghargaan untuk Pemeran Utama: Mark Rylance dan Kerry Fox masing-masing menerima penghargaan atas penampilan mereka di film ini. Rylance memenangkan Penghargaan Aktor Terbaik di Festival Film Cannes, sementara Fox memenangkan penghargaan yang sama untuk aktris terbaik.

Perdebatan dan Pemikiran: Film “Intimacy” memicu banyak perdebatan dan pemikiran seputar tema-tema yang diangkat, termasuk keintiman, kekosongan emosional, dan kebutuhan akan keterikatan fisik dalam hubungan manusia. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan aspek-aspek ini dengan cara yang unik dan provokatif.

Kamis, 27 Juli 2023

Rekomendasi 8 Film Jadul Indonesia, Nostalgia Masa Kecil!

filmjadullengkapFilm jadul Indonesia selalu berhasil membangkitkan kenangan di masa lalu, serta megajak kita mengingat suasana yang sangat berbeda dengan saat ini dan terkadang dirindukan.

Seperti kita tahu, film adalah alat komunikasi dalam bentuk gambar dan suara.

Selain mampu menghibur penontonnya, selalu terdapat pesan yang disampaikan dalam setiap film.

Setiap orang tentu sering menyaksikan film baik di layar perak (bioskop) maupun di layar kaca sejak masa kecilnya.

Tak heran, memori kita bisa merekam film-film apa saja yang menjadi favorit dan selalu dinanti-nanti ya, Moms.

Nah untuk bernostalgia dengan masa kecil, ada beberapa rekomendasi film jadul Indonesia yang bisa Moms tonton.

Lantas, apa saja rekomendasinya? Yuk simak deretannya di bawah ini!



Daftar Film Jadul Indonesia

Meskipun saat ini dapat dikatakan dunia perfilman Indonesia sudah lebih berjaya.

Tak ada salahnya Moms menonton film jadul Indonesia yang memberikan kenangan di masa kecil.

Faktanya, film jadul Indonesia ini juga tak kalah eksis pada masanya dan meraih beberapa piala penghargaan ternama, lho.

Berikut rekomendasi film jadul Indonesia yang bisa Moms tonton:

1. Samson Betawi (1975)

Nama film sekaligus aktor kawakan yang satu ini tentunya tak asing bagi masyarakat Indonesia.

Kontribusi Benyamin Sueb dalam dunia seni peran memang begitu besar sehingga tak mengherankan bila saat beliau sudah tak ada, namanya masih sangat harum dan karya-karyanyapun masih dicintai masyarakat.

Salah satu filmnya yang melegenda adalah Samson Betawi.

Film ini juga dibintangi oleh artis senior tanah air, Hamid Arief, Mak Wok, Eddy Gombloh, Yatni Ardi, dan Mansyur Syah.

Film jadul Indonesia yang kental dengan budaya Betawi ini, akan mengajak Moms kembali ke petualangan Samson yang memiliki kekuatan dari rambut ketiaknya. Dan jika dicukur, maka kekuatan tersebut akan sirna.

Wah, jadi kangen untuk segera menonton ulang dan mengingat keseruannya ya, Moms?

2. Sundel Bolong (1981)

Satu lagi pemeran film jadul Indonesia yang tak kalah populer adalah Suzanna.

Hampir seluruh film horonya rasanya tak asing bagi masyarakat Indonesia khususnya para pecinta film seram.

Salah satu film horor yang membuat ketenaran Suzanna semakin melegenda adalah Sundel Bolong.

Film ini mengangkat mitos masyakarakat tentang arwah seorang perempuan dengan dendam yang tidak terbalaskan.

Ciri ikoniknya adalah lubang di punggungnya yang menambah keseraman sosok ini.

Hingga kini Suzanna telah tiada, bahkan beberapa filmnya masih kerap diputar di beberapa televisi nasional.

Meskipun kini terbilang film horornya tak lagi menyeramkan, namun tetap saja masih banyak yang jatuh cinta pada akting Suzanna yang begitu khas.

Rabu, 10 Mei 2023

Sinopsi Film The Green Mile Yang Bikin Mewek

filmjadullengkap | Tidak disangka-sangka memang bahwa salah satu penulis kelas dunia yang bisa dibilang rajanya cerita horror lah yang menulis kisah ini. Stephen King merilis serial novel The Green Mile pada tahun 1996 dan karyanya ini kemudian diangkat ke layar lebar pada tahun 1999 oleh sutradara Frank Darabont. Frank sendiri dikenal sebagai pengembang serial TV The Walking Dead.

The Green Mile



Jadi, The Green Mile adalah film horror? Tentu bukan. Membesut nama Tom Hanks sebagai pemeran utamanya, tentu kita menjadi penasaran. Seperti apa film yang sudah berusia beberapa dekade ini dan sekarang dapat disaksikan di Netflix.

Namun saat menyadari durasinya yang lumayan, mungkin kamu jadi urung menyaksikannya. Jika memang begitu, siapa tahu saja pembahasan kami kali ini akan membantu kamu untuk mengenal The Green Mile sebelum menyaksikannya.

Tahun 1999. Paul Edgecomb tua (Dabbs Greer) hidup di sebuah panti jompo yang ada di kawasan Louisiana. Ia memiliki kebiasaan untuk membawa roti jagung dingin, dan berjalan-jalan di kawasan bukit yang tidak jauh dari tempat tinggalnya tersebut.

Suatu ketika saat ia dan teman-temannya sesama para lansia tengah menyaksikan televisi, salah satu penghuninya mengganti tayangan tersebut hingga menemukan sebuah channel yang menayangkan film klasik berjudul Top Hat. Tanpa diduga-duga, Paul nampak menjadi emosional dan menangis.

Melihat hal tersebut, sahabatnya yang bernama Elaine (Eve Brent) berniat menemani Paul untuk sekedar berbagi tentang apa yang ia rasakan hingga pria tersebut menuturkan kenangan tentang masa-masa saat dirinya menjadi seorang sipir penjara pada tahun 1935.

Pada masa itu, Paul (Tom Hanks) bekerja sebagai seorang ketua sipir di penjara bernama Cold Mountain. Penjara ini merupakan sebuah rutan yang dikhususkan bagi para penjahat kelas berat, dan Paul bekerja di blok E yang disebut dengan Green Mile, karena memiliki lantai berwarna hijau muda.

John Coffey





Suatu hari, datanglah tahanan baru bernama John Coffey (Michael Clarke Duncan). Seorang pria kulit hitam yang memiliki tubuh tinggi besar lagi menyeramkan yang menempati sel paling pojok yang ada di Green Mile. John merupakan terpidana kasus perkosaan dan pembunuhan dua anak perempuan kulit putih di bawah umur. Namun, ada fakta yang mengherankan dari kasus John.

Saat ditemukan, John tengah mendekap kedua anak perempuan tersebut seraya menangis tersedu-sedu dan mengaku bahwa seharusnya, ia dapat menyelamatkan nyawa korban. Namun tentu saja, keberadaan orang kulit hitam di masa yang disebut sebagai Great Depression tersebut tidak menguntungkan bagi John. Karena kala itu, isu rasialisme tengah menjadi-jadi terutama di wilayah Selatan Amerika Serikat.

Di blok E, Paul tidak bertugas sendirian. Ia memiliki empat rekan yang senantiasa membantunya yaitu Brutus "Brutal" Howell (David Morse), Dean Stanton (Barry Pepper), Harry Terwilliger (Jeffrey DeMunn), dan Percy Wetmore (Doug Hutchison). Para sipir ini juga bertugas melakukan eksekusi mati kursi listrik bagi para penjahat kelas berat tersebut.

Film Jadul Lengkap: Menyelami Pesona Masa Lalu

filmjadullengkap  -  Film jadul, atau film-film lawas, memiliki pesona tersendiri yang seringkali menarik perhatian para penikmat film. Keun...